Belajar Toleransi, Pelajar Madrasah Kunjungi Klenteng di Tasikmalaya
Citizen News

Belasan siswa madrasah MTS Al-Mukhtariyah Rancamacan, Mangkubumi Kota Tasikmalaya mengunjungi Klenteng milik Majelis Agama Konghucu Indonesia (MAKIN) bertempat di Jalan Empangsari, Kota Tasikmalaya, Senin (4/9/2023).
Kepala MTS Al-Mukhtariyah Asep Rizal Asyari menyampaikan, kegiatan ini merupakan pembelajaran di luar kelas, dengan tujuan untuk mengenalkan keberagaman dan implementasi dari pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang di dalamnya terdapat materi mengenai toleransi.
"Kami ingin memberikan pemahaman kepada generasi muda terutama siswa madrasah bahwa menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi sangat penting di tengah bangsa yang kaya akan keberagaman," kata Asep Rizal.
Asep yang juga Ketua Forum Bhinneka Tunggal Ika (FBTI) Tasikmalaya menilai, bahwa pemahaman toleransi harus diberikan sejak kecil, agar kita terbiasa dengan keberagaman.
"Salah satu hal munculnya intoleransi, karena minimnya ruang interaksi antar kelompok yang berbeda, kegiatan seperti ini harus terus dilanjutkan untuk menciptakan inklusi sosial," ujarnya.
Sementara itu, Ajat Sudrajat dari Sajajar mengatakan, melalui program ini, kami mencoba membangun ruang dialog dan membuka interaksi antara anak-anak lintas agama di Tasikmalaya.
"Melalui ruang interaksi inklusif yang dibangun, kami berkeyakinan generasi di Tasikmalaya ke depan akan lebih berpikiran terbuka, mampu menghargai dan merayakan keberagaman," kata Ajat.
Lebih dari itu, melalui program kelas keberagaman ini kami yakin akan semakin banyak anak muda yang kreatif dan inovatif dalam membangun Tasikmalaya dengan menjunjung tinggi kolaborasi.
Selengkapnya: https://www.akurat.co/daerah/1302938573/belajar-toleransi-pelajar-madrasah-kunjungi-klenteng-di-tasikmalaya
Kepala MTS Al-Mukhtariyah Asep Rizal Asyari menyampaikan, kegiatan ini merupakan pembelajaran di luar kelas, dengan tujuan untuk mengenalkan keberagaman dan implementasi dari pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang di dalamnya terdapat materi mengenai toleransi.
"Kami ingin memberikan pemahaman kepada generasi muda terutama siswa madrasah bahwa menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi sangat penting di tengah bangsa yang kaya akan keberagaman," kata Asep Rizal.
Asep yang juga Ketua Forum Bhinneka Tunggal Ika (FBTI) Tasikmalaya menilai, bahwa pemahaman toleransi harus diberikan sejak kecil, agar kita terbiasa dengan keberagaman.
"Salah satu hal munculnya intoleransi, karena minimnya ruang interaksi antar kelompok yang berbeda, kegiatan seperti ini harus terus dilanjutkan untuk menciptakan inklusi sosial," ujarnya.
Sementara itu, Ajat Sudrajat dari Sajajar mengatakan, melalui program ini, kami mencoba membangun ruang dialog dan membuka interaksi antara anak-anak lintas agama di Tasikmalaya.
"Melalui ruang interaksi inklusif yang dibangun, kami berkeyakinan generasi di Tasikmalaya ke depan akan lebih berpikiran terbuka, mampu menghargai dan merayakan keberagaman," kata Ajat.
Lebih dari itu, melalui program kelas keberagaman ini kami yakin akan semakin banyak anak muda yang kreatif dan inovatif dalam membangun Tasikmalaya dengan menjunjung tinggi kolaborasi.
Selengkapnya: https://www.akurat.co/daerah/1302938573/belajar-toleransi-pelajar-madrasah-kunjungi-klenteng-di-tasikmalaya