Bea Cukai Sulbagsel Laksanakan Upacara Hari Bea CUkai Ke-78
Berita Warga

Makassar - Jumat (04/10/2024). Dalam peringatan Hari Jadi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke-78, Kepala Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), Djaka Kusmartata, mengungkapkan bahwa DJBC telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, termasuk menjaga stabilitas ekonomi, melindungi masyarakat, dan mengawasi perbatasan. Namun, di balik keberhasilan tersebut, DJBC juga dihadapkan pada tantangan baru yang semakin kompleks, seperti tren deflasi global, perang dagang, dan penurunan daya beli masyarakat.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mencatat sejumlah pencapaian penting. Dari 2014 hingga 2023, rata-rata penerimaan mencapai 102,3% dari target, meskipun ada tantangan seperti pandemi COVID-19. DJBC berhasil menjaga pertumbuhan penerimaan negara di tengah krisis global, menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik.
Di bidang pengawasan, DJBC melakukan lebih dari 258 ribu penindakan, dengan barang hasil penindakan senilai Rp100,14 triliun, termasuk barang ilegal yang mengancam ekonomi dan keselamatan masyarakat. Mereka juga menangani hampir 7 ribu kasus narkotika dengan barang sitaan seberat 42,4 ton, yang menyelamatkan banyak nyawa dan menghemat biaya rehabilitasi sebesar Rp104,72 triliun.
Dalam program National Logistics Ecosystem (NLE), DJBC membantu mengurangi waktu dan biaya logistik hingga lebih dari 50%. Selain itu, DJBC juga berperan penting dalam penanganan pandemi COVID-19 dengan memberikan pembebasan bea masuk senilai Rp11,735 triliun untuk barang-barang medis dan vaksin.
DJBC juga mendukung usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan program klinik ekspor, di mana 42% dari UMKM yang dibina berhasil mengekspor produk mereka. Selain itu, DJBC berhasil menurunkan waktu pengurusan barang impor menjadi 2,5-3 hari, mempercepat perdagangan.
Di Sulawesi Bagian Selatan, DJBC berhasil melampaui target penerimaan pada 2023 sebesar 118,28%, dan pada triwulan III 2024 mencapai 77,25% dari target.
Meski demikian, DJBC menghadapi tantangan seperti tren deflasi global dan perang dagang AS-Tiongkok, yang berpotensi memengaruhi penerimaan dan masuknya barang ilegal. Oleh karena itu, DJBC harus meningkatkan pengawasan dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menghadapi tantangan ini.
Djaka menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk mengatasi tantangan global yang semakin kompleks. DJBC juga berhasil meraih indeks kepuasan pengguna layanan sebesar 4,82 dari skala 5 pada 2023, dan nilai kepuasan masyarakat sebesar 97,92 pada 2024.
Foto: IG @beacukaimakassar
Dalam sepuluh tahun terakhir, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mencatat sejumlah pencapaian penting. Dari 2014 hingga 2023, rata-rata penerimaan mencapai 102,3% dari target, meskipun ada tantangan seperti pandemi COVID-19. DJBC berhasil menjaga pertumbuhan penerimaan negara di tengah krisis global, menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik.
Di bidang pengawasan, DJBC melakukan lebih dari 258 ribu penindakan, dengan barang hasil penindakan senilai Rp100,14 triliun, termasuk barang ilegal yang mengancam ekonomi dan keselamatan masyarakat. Mereka juga menangani hampir 7 ribu kasus narkotika dengan barang sitaan seberat 42,4 ton, yang menyelamatkan banyak nyawa dan menghemat biaya rehabilitasi sebesar Rp104,72 triliun.
Dalam program National Logistics Ecosystem (NLE), DJBC membantu mengurangi waktu dan biaya logistik hingga lebih dari 50%. Selain itu, DJBC juga berperan penting dalam penanganan pandemi COVID-19 dengan memberikan pembebasan bea masuk senilai Rp11,735 triliun untuk barang-barang medis dan vaksin.
DJBC juga mendukung usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan program klinik ekspor, di mana 42% dari UMKM yang dibina berhasil mengekspor produk mereka. Selain itu, DJBC berhasil menurunkan waktu pengurusan barang impor menjadi 2,5-3 hari, mempercepat perdagangan.
Di Sulawesi Bagian Selatan, DJBC berhasil melampaui target penerimaan pada 2023 sebesar 118,28%, dan pada triwulan III 2024 mencapai 77,25% dari target.
Meski demikian, DJBC menghadapi tantangan seperti tren deflasi global dan perang dagang AS-Tiongkok, yang berpotensi memengaruhi penerimaan dan masuknya barang ilegal. Oleh karena itu, DJBC harus meningkatkan pengawasan dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menghadapi tantangan ini.
Djaka menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk mengatasi tantangan global yang semakin kompleks. DJBC juga berhasil meraih indeks kepuasan pengguna layanan sebesar 4,82 dari skala 5 pada 2023, dan nilai kepuasan masyarakat sebesar 97,92 pada 2024.
Foto: IG @beacukaimakassar