Masuk Daftar

Bantu Bu Nia, Penderita Kanker Telinga

Berita Warga
𝗕𝗮𝗻𝘁𝘂 𝗕𝘂 𝗡𝗶𝗮, 𝗣𝗲𝗻𝗱𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗞𝗮𝗻𝗸𝗲𝗿 𝗧𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝗮

𝗧𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗥𝗲𝗹𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗹𝗮𝗽𝗼𝗿

Sebelumnya perkenalkan saya Aris, seorang Ners, aktif sebagai relawan dan pengajar mahasiswa keperawatan di Jakarta. Saat ini saya sedang pulang kampung ke Sumedang, tepatnya di Dusun Kebon Kembang, kebetulan sudah 6 bulan tidak bisa berpergian karena PSBB. Namun ada kabar kurang baik, seorang warga RT tetangga sedang diuji kehidupannya. Beliau adalah Nia Kurniasih (36 tahun) istri dari Pak Maman (47 tahun) seorang buruh harian lepas. Saya mengenal suaminya karena dulu sempat bekerja di rumah memperbaiki atap bangunan.

𝗕𝘂 𝗡𝗶𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗮𝗻𝗸𝗲𝗿 𝗧𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗗𝗶𝗱𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮

Ibu Nia menderita kanker di telinga bagian kirinya, hasil patologi anatomi (PA) di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tanggal 2 Februari 2020: Squamous cell carcinoma poorly differentiated a/r retroauricula sinistra. Awalnya benjolan kecil di telinga kiri sejak 2 tahun yang lalu, lama kelamaan keluar cairan. Makin hari makin membesar. Kini ia hanya terbujur di kamarnya, terbatas aktifitas hanya duduk dan miring kanan kiri. Jika mencoba berdiri, kepalanya pusing ingin pingsan. Nafsu makannya berubah drastis, berat-badannya turun banyak. Kebutuhan pengobatan Ibu Nia memakai fasilitas BPJS, direncanakan dilakukan kemoterapi di RSHS.
Namun bagi keluarga Ibu Nia tidak semudah itu, untuk untuk kebutuhan operasionalnya menjadi PR tersendiri.

𝗡𝗮𝘀𝗶𝗯 𝗞𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗶 𝗧𝗲𝗻𝗴𝗮𝗵 𝗣𝗦𝗕𝗕

Ibu Nia memiliki seorang suami dan 3 orang anak. Pak Maman, suami pasien hanya seorang buruh harian lepas yang punya penghasilan jika ada pekerjaan. Namun kini sedang sepi ‘job’, seperti yang kita tahu dampak Corona menyebabkan pembatasan aktifitas.

Ekonominya tergolong rendah, pembayaran PDAM sudah nunggak 5 bulan, untuk listrik Alhamdulillah sedikit terbantu mendapat subsidi gratis dari PLN. Anak pertama perempuan, Sulis (15 tahun) kelas 3 SMP, sekarang lebih memerankan peran sebagai Ibu daripada pelajar. Kegiatan memasak, mencuci pakaian, piring, mengurus Ibu nya yang sakit, mengurus adik bungsunya dan pekerjaan rumah lain dilakoninya setiap hari. Sempat gurunya menanyakan alasan tidak masuk sekolah berhari-hari pada bulan Februari. Dia terpaksa tidak masuk sekolah karena menjaga adik-adiknya saat Ibu dan Ayahnya berobat ke RSHS.

Anak kedua laki-laki, Januar (9 tahun). Ia kelas 3 SD kini belajar dirumah karena kebijakan sekolah akibat Corona. Belajar dan mengerjakan tugas dari rumah pakai sistem daring atau online. Sayangnya keluarganya tidak mampu menyediakan gadget / handphone yang mendukung. Kata Pak Maman, “Boro-boro beli hp, untuk makan saja pas-pasan”. Beruntung ada teman yang peduli pada Januar, setiap hari dia harus berjalan 2 km ke rumah temannya untuk belajar dan mengerjakan tugas dari gurunya melalui HP temannya itu.

Anak ketiga laki-laki, Yusuf (3 tahun), dia tidak bisa jauh dari Ayah dan kakak Perempuannya.

𝗣𝗲𝗻𝗴𝗼𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗕𝘂 𝗡𝗶𝗮

Ibu Nia belum melanjutkan program pengobatannya karena kekurangan biaya. Sekali Pak Maman mengantar istrinya berobat ke RSHS maka harus diperhatikan ongkos perjalanan pulang-pergi, biaya penunggu pasien sehari-hari karena tidak mungkin sehari dua hari di RS, kebutuhan makan anak-anaknya di rumah. Kini pengobatannya hanya di rumah memakai pengobatan tradisional dan mengandalkan belas kasihan tetangga dekat.

Oleh karena itu, melihat kondisi beliau yang semakin parah dan keadaan ekonomi yang serba keterbatasan, serta latarbelakang kondisi keluarga yang ketergantungan satu sama lain (anak pertama mengasuh adik dan ibunya sambil belajar, anak kedua belajar daring bergantung dengan gadget tetangganya, anak terakhir terikat dengan bapak dan kakaknya, dan suaminya yang bekerja tidak tetap), maka saya tergerak hati untuk mengajak rekan-rekan menyedekahkan sebagian rejekinya.

Donasi rekan rekan dapat disalurkan melalui Rekening Yayasan Indonesia Medika [Kode Donasi 146]

Bank Syariah Mandiri : 77 800 200 77

Bank Mandiri : 14 400 500 200 20

BRI : 1807 01 000039 30 5

BNI Syariah : 700 800 2012

Gopay/Ovo/Dana : 0878 0695 5055

Tambahkan kode 146 pada nominal donasi untuk memudahkan verifikasi, contohnya Rp 200.146 Atau teman teman juga dapat berkunjung langsung ke rumah beliau di RT/RW 01/04 Dusun Kebon Kembang Desa Citimun, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Sumber :

https://siapapeduli.id/campaign/39/bantu-bu-nia-penderita-kanker-telinga

#WargaBantuWarga

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 1497 kali

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar