Banjir Rendam Setu, Warga Capek Sudah Empat Kali Terendam
Berita Warga

Banjir kembali merendam Kabupaten Bekasi, Selasa, 17 Maret 2020 pagi. Ini menjadi kali keempat banjir dalam tiga bulan terakhir.
Banjir merendam Perumahan di Desa Ciledug Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi.
Banjir setinggi paha orang dewasa ini diduga kiriman dari Bogor yang merupakan luapan dari Kali Sadang.
“Padahal hujannya cuma sebentar, enggak sampai satu jam, paling 30 menit tapi jadinya banjir begini. Biasanya enggak sampai banjir,” kata Alvin (32), salah seorang warga.
“Perumahan ini berdiri sejak 2015 hingga 2019 enggak pernah banjir, tapi di 2020 banjir. Sudah banjir keempat selama tahun 2020. Tiga bulan empat kali banjir. Di bulan Maret ini yang kedua,” ujar dia.
Salah seorang pemilik klinik, Revi (47), terpaksa tetap membuka kliniknya meski air masuk sampai ke ruang pemeriksaan. Klinik Pratama Permata Medika itu tetap buka karena masih banyak warga yang hendak berobat di saat banjir.
Karena seringnya banjir menerjang, Revi berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi segera menangani. Soalnya, banjir telah melumpuhkan aktivitas warga, merugikan perekonomian dan rentan penyebaran penyakit.
Banjir merendam Perumahan di Desa Ciledug Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi.
Banjir setinggi paha orang dewasa ini diduga kiriman dari Bogor yang merupakan luapan dari Kali Sadang.
“Padahal hujannya cuma sebentar, enggak sampai satu jam, paling 30 menit tapi jadinya banjir begini. Biasanya enggak sampai banjir,” kata Alvin (32), salah seorang warga.
“Perumahan ini berdiri sejak 2015 hingga 2019 enggak pernah banjir, tapi di 2020 banjir. Sudah banjir keempat selama tahun 2020. Tiga bulan empat kali banjir. Di bulan Maret ini yang kedua,” ujar dia.
Salah seorang pemilik klinik, Revi (47), terpaksa tetap membuka kliniknya meski air masuk sampai ke ruang pemeriksaan. Klinik Pratama Permata Medika itu tetap buka karena masih banyak warga yang hendak berobat di saat banjir.
Karena seringnya banjir menerjang, Revi berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi segera menangani. Soalnya, banjir telah melumpuhkan aktivitas warga, merugikan perekonomian dan rentan penyebaran penyakit.