Banjir Labuhanbatu Akibatkan 2 Warga Meninggal Dunia
Citizen News

Banjir yang melanda Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatra Utara, masih berlangsung hingga hari ini, Jumat (1/9). Kejadian ini mengakibatkan 2 warga meninggal dunia. Wilayah ini terdampak bencana banjir sejak Senin lalu (28/8).
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhanbatu menginformasikan kali ini banjir melanda beberapa desa di Kecamatan Bilah Hilir. Menurut BPBD setempat, satu korban meninggal akibat terseret arus banjir saat sedang menangkap ikan. Satu korban lainnya seorang bocah yang terperosok ke dalam parit yang tergenang banjir. Kedua korbam meninggal tersebut telah berhasil dievakuasi oleh petugas.
Petugas BPBD Labuhanbatu Daniel Hamonangan Manurung menyampaikan proses evakuasi berlangsung Kamis malam (31/8) dan telah dikuburkan oleh keluarga korban.
“Semua korban sudah dievakuasi semalam dan telah dikuburkan,” ujar Daniel selaku Analis Kerusakan Fisik Pascabencana.
Selain korban jiwa, Daniel menyebutkan sekitar 1.046 KK telah mengungsi sementara waktu ke rumah warga yang tidak terkena banjr dan tenda pengungsian.
“Kami membantu warga untuk melakukan evakuasi menuju ke tempat aman,” tambahnya.
Intensitas hujan lebat dan durasi panjang menyebabkan debit air Sungai Bilah meluap. BPBD melaporkan beberapa desa di Kecamatan Bilah terdampak banjir. Sejumlah desa tersebut antara lain Desa Negeri Lama, Negeri Lama Seberang, Negeri Baru, Kampung Bilah, Sei Tarolat, Sei Tampang, Perkebunan Sennah dan Sennah.
Ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter dan mengakibatkan kerusakan rumah warga. Penilaian sementara sejumlah rumah mengalami rusak ringan hingga berat.
Merespons bencana di kawasan itu, pemerintah daerah sedang melakukan upaya penanganan darurat. Bupati Labuhanbatu, dr Erick Atrada Ritonga MKM melalui BPBD berusaha untuk membantu masyarakat terdapat dengan mengerahkan potensi daerah dan tetap berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatra Utara.
Di samping itu, BPBD setempat telah menyiagakan tim medis dan mendistribusikan bantuan makanan kepada para warga yang terdampak banjir. Para personel gabungan bersiaga untuk membantu warga yang membutuhkan evakuasi maupun mereka yang berada di pengungsian.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Labuhanbatu Darwin Yusmah mengimbau warganya untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan,
Sebelumnya, banjir melanda Kecamatan Rantau Selatan pada Senin lalu (28/8). Sebanyak 102 KK terdampak banjir dan tidak ada warga yang menjadi korban jiwa pada peristiwa itu.
Sumber: Humas BNPB
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhanbatu menginformasikan kali ini banjir melanda beberapa desa di Kecamatan Bilah Hilir. Menurut BPBD setempat, satu korban meninggal akibat terseret arus banjir saat sedang menangkap ikan. Satu korban lainnya seorang bocah yang terperosok ke dalam parit yang tergenang banjir. Kedua korbam meninggal tersebut telah berhasil dievakuasi oleh petugas.
Petugas BPBD Labuhanbatu Daniel Hamonangan Manurung menyampaikan proses evakuasi berlangsung Kamis malam (31/8) dan telah dikuburkan oleh keluarga korban.
“Semua korban sudah dievakuasi semalam dan telah dikuburkan,” ujar Daniel selaku Analis Kerusakan Fisik Pascabencana.
Selain korban jiwa, Daniel menyebutkan sekitar 1.046 KK telah mengungsi sementara waktu ke rumah warga yang tidak terkena banjr dan tenda pengungsian.
“Kami membantu warga untuk melakukan evakuasi menuju ke tempat aman,” tambahnya.
Intensitas hujan lebat dan durasi panjang menyebabkan debit air Sungai Bilah meluap. BPBD melaporkan beberapa desa di Kecamatan Bilah terdampak banjir. Sejumlah desa tersebut antara lain Desa Negeri Lama, Negeri Lama Seberang, Negeri Baru, Kampung Bilah, Sei Tarolat, Sei Tampang, Perkebunan Sennah dan Sennah.
Ketinggian air mencapai 1 hingga 2 meter dan mengakibatkan kerusakan rumah warga. Penilaian sementara sejumlah rumah mengalami rusak ringan hingga berat.
Merespons bencana di kawasan itu, pemerintah daerah sedang melakukan upaya penanganan darurat. Bupati Labuhanbatu, dr Erick Atrada Ritonga MKM melalui BPBD berusaha untuk membantu masyarakat terdapat dengan mengerahkan potensi daerah dan tetap berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatra Utara.
Di samping itu, BPBD setempat telah menyiagakan tim medis dan mendistribusikan bantuan makanan kepada para warga yang terdampak banjir. Para personel gabungan bersiaga untuk membantu warga yang membutuhkan evakuasi maupun mereka yang berada di pengungsian.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Labuhanbatu Darwin Yusmah mengimbau warganya untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan,
Sebelumnya, banjir melanda Kecamatan Rantau Selatan pada Senin lalu (28/8). Sebanyak 102 KK terdampak banjir dan tidak ada warga yang menjadi korban jiwa pada peristiwa itu.
Sumber: Humas BNPB
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB