BAHAYA MINYAK JELANTAH BAGI KESEHATAN
Berita Warga

𝗕𝗔𝗛𝗔𝗬𝗔 𝗠𝗜𝗡𝗬𝗔𝗞 𝗝𝗘𝗟𝗔𝗡𝗧𝗔𝗛 𝗕𝗔𝗚𝗜 𝗞𝗘𝗦𝗘𝗛𝗔𝗧𝗔𝗡
𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗔𝗚𝗜 𝗠𝗘𝗠𝗔𝗞𝗔𝗜 𝗠𝗜𝗡𝗬𝗔𝗞 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗨𝗗𝗔𝗛 𝗕𝗘𝗞𝗔𝗦, 𝗕𝗘𝗥𝗜𝗞𝗨𝗧 𝗕𝗔𝗛𝗔𝗬𝗔𝗡𝗬𝗔!
Salam Sehat.
Minyak jelantah adalah minyak goreng sisa atau bekas menggoreng makanan. Minyak jelantah sendiri dikategorikan sebagai limbah produksi bukan pangan.
Meski bukan tupoksi BPOM RI, namun ditegaskan jika jelantah tidak layak dikonsumsi sebagaimana minyak goreng biasa oleh masyarakat.
Sejumlah negara telah memiliki regulasi terkait penggunaan minyak jelantah secara jelas. Di Eropa misalnya, telah ditetapkan bahwa jumlah maksimal total polarized material (TPM) yang terkandung dalam minyak goreng berada di kisaran 24%--27%.
Jika telah mencapai kadar tersebut, maka minyak goreng yang bersangkutan harus dibuang karena masuk kategori minyak jelantah, dan harus diganti dengan minyak goreng baru.
Kerennya, menurut Tenny Kristiana, Peneliti The International Council for Clean Transportation (ICCT), melansir tractionenergy.asia, jika ada regulasi yang mewajibkan pengumpulan minyak jelantah dan kemudian digunakan sebagai bahan baku biodiesel, risiko daur ulang minyak jelantah untuk digunakan kembali sebagai minyak goreng akan berkurang.
Berikut ini adalah sejumlah bahaya minyak jelantah bagi kesehatan!
𝗜𝗡𝗙𝗘𝗞𝗦𝗜 𝗕𝗔𝗞𝗧𝗘𝗥𝗜
Minyak yang sudah dipakai berkali-kali akan jadi sarang untuk perkembangbiakan berbagai jenis bakteri. Salah satunya yaitu Clostridium botulinum, bakteri penyebab penyakit botulisme.
Bakteri-bakteri tersebut akan makan dari partikel dan remah-remah sisa gorengan yang ada pada panci atau minyak. Maka itu, menggoreng dengan minyak bekas pun akan membuat kita lebih rentan kena infeksi bakteri.
𝗠𝗘𝗡𝗜𝗡𝗚𝗞𝗔𝗧𝗞𝗔𝗡 𝗥𝗜𝗦𝗜𝗞𝗢 𝗞𝗔𝗡𝗞𝗘𝗥
Selain bakteri, minyak jelantah juga jadi sumber radikal bebas. Radikal bebas akan ikut terserap ke dalam makanan yang digoreng, masuk ke dalam tubuh, dan menyerang sel-sel dalam tubuh. Zat tersebut akan menjadi karsinogen penyebab kanker.
Semakin sering menggoreng dengan minyak jelantah, makin banyak pula radikal bebas yang menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan mutasi gen. Sel dalam tubuh Anda pun lebih rentan berubah jadi sel kanker.
𝗠𝗘𝗡𝗜𝗡𝗚𝗞𝗔𝗧𝗞𝗔𝗡 𝗥𝗜𝗦𝗜𝗞𝗢 𝗣𝗘𝗡𝗬𝗔𝗞𝗜𝗧 𝗗𝗘𝗚𝗘𝗡𝗘𝗥𝗔𝗧𝗜𝗙
Menurut penelitian oleh para ahli dari University of the Basque Country di Spanyol, minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid. Senyawa ini diketahui dapat berubah menjadi zat karsinogen dalam tubuh manusia.
Selain itu, aldehid bisa memicu penyakit degeneratif. Contoh beberapa penyakitnya yaitu penyakit jantung, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.
𝗕𝗘𝗥𝗜𝗦𝗜𝗞𝗢 𝗧𝗘𝗥𝗞𝗘𝗡𝗔 𝗢𝗕𝗘𝗦𝗜𝗧𝗔𝗦
Bahaya minyak jelantah yang tak disadari yaitu kadar kalori dan lemak trans yang akan terus meningkat. Menurut penelitian dalam jurnal Food Chemistry pada 2016, minyak zaitun yang bebas lemak trans pun akhirnya akan menghasilkan lemak trans setelah dipakai menggoreng berkali-kali.
Kalori dan lemak trans yang berlebihan akan memicu kelebihan berat badan, bahkan sampai terkena kondisi obesitas. Obesitas sendiri bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti penyakit diabetes dan penyakit jantung.
Sumber :
Gridhealthid
@gridhealth
𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗔𝗚𝗜 𝗠𝗘𝗠𝗔𝗞𝗔𝗜 𝗠𝗜𝗡𝗬𝗔𝗞 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗨𝗗𝗔𝗛 𝗕𝗘𝗞𝗔𝗦, 𝗕𝗘𝗥𝗜𝗞𝗨𝗧 𝗕𝗔𝗛𝗔𝗬𝗔𝗡𝗬𝗔!
Salam Sehat.
Minyak jelantah adalah minyak goreng sisa atau bekas menggoreng makanan. Minyak jelantah sendiri dikategorikan sebagai limbah produksi bukan pangan.
Meski bukan tupoksi BPOM RI, namun ditegaskan jika jelantah tidak layak dikonsumsi sebagaimana minyak goreng biasa oleh masyarakat.
Sejumlah negara telah memiliki regulasi terkait penggunaan minyak jelantah secara jelas. Di Eropa misalnya, telah ditetapkan bahwa jumlah maksimal total polarized material (TPM) yang terkandung dalam minyak goreng berada di kisaran 24%--27%.
Jika telah mencapai kadar tersebut, maka minyak goreng yang bersangkutan harus dibuang karena masuk kategori minyak jelantah, dan harus diganti dengan minyak goreng baru.
Kerennya, menurut Tenny Kristiana, Peneliti The International Council for Clean Transportation (ICCT), melansir tractionenergy.asia, jika ada regulasi yang mewajibkan pengumpulan minyak jelantah dan kemudian digunakan sebagai bahan baku biodiesel, risiko daur ulang minyak jelantah untuk digunakan kembali sebagai minyak goreng akan berkurang.
Berikut ini adalah sejumlah bahaya minyak jelantah bagi kesehatan!
𝗜𝗡𝗙𝗘𝗞𝗦𝗜 𝗕𝗔𝗞𝗧𝗘𝗥𝗜
Minyak yang sudah dipakai berkali-kali akan jadi sarang untuk perkembangbiakan berbagai jenis bakteri. Salah satunya yaitu Clostridium botulinum, bakteri penyebab penyakit botulisme.
Bakteri-bakteri tersebut akan makan dari partikel dan remah-remah sisa gorengan yang ada pada panci atau minyak. Maka itu, menggoreng dengan minyak bekas pun akan membuat kita lebih rentan kena infeksi bakteri.
𝗠𝗘𝗡𝗜𝗡𝗚𝗞𝗔𝗧𝗞𝗔𝗡 𝗥𝗜𝗦𝗜𝗞𝗢 𝗞𝗔𝗡𝗞𝗘𝗥
Selain bakteri, minyak jelantah juga jadi sumber radikal bebas. Radikal bebas akan ikut terserap ke dalam makanan yang digoreng, masuk ke dalam tubuh, dan menyerang sel-sel dalam tubuh. Zat tersebut akan menjadi karsinogen penyebab kanker.
Semakin sering menggoreng dengan minyak jelantah, makin banyak pula radikal bebas yang menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan mutasi gen. Sel dalam tubuh Anda pun lebih rentan berubah jadi sel kanker.
𝗠𝗘𝗡𝗜𝗡𝗚𝗞𝗔𝗧𝗞𝗔𝗡 𝗥𝗜𝗦𝗜𝗞𝗢 𝗣𝗘𝗡𝗬𝗔𝗞𝗜𝗧 𝗗𝗘𝗚𝗘𝗡𝗘𝗥𝗔𝗧𝗜𝗙
Menurut penelitian oleh para ahli dari University of the Basque Country di Spanyol, minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid. Senyawa ini diketahui dapat berubah menjadi zat karsinogen dalam tubuh manusia.
Selain itu, aldehid bisa memicu penyakit degeneratif. Contoh beberapa penyakitnya yaitu penyakit jantung, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.
𝗕𝗘𝗥𝗜𝗦𝗜𝗞𝗢 𝗧𝗘𝗥𝗞𝗘𝗡𝗔 𝗢𝗕𝗘𝗦𝗜𝗧𝗔𝗦
Bahaya minyak jelantah yang tak disadari yaitu kadar kalori dan lemak trans yang akan terus meningkat. Menurut penelitian dalam jurnal Food Chemistry pada 2016, minyak zaitun yang bebas lemak trans pun akhirnya akan menghasilkan lemak trans setelah dipakai menggoreng berkali-kali.
Kalori dan lemak trans yang berlebihan akan memicu kelebihan berat badan, bahkan sampai terkena kondisi obesitas. Obesitas sendiri bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti penyakit diabetes dan penyakit jantung.
Sumber :
Gridhealthid
@gridhealth