Bahaya Microsleep Sumber Malapetaka Di Jalan Tol
Citizen News

Mengantuk saat mengemudi di jalan tol bisa menjadi malapetaka yang berakibat sangat fatal lho, #SahabatPUPR.
Salah satu jenis kantuk yang amat berbahaya adalah microsleep, di mana tubuh tertidur seketika selama beberapa detik. Umumnya microsleep terjadi saat berkendara di jalan tol dalam waktu lama.
Beberapa gejala awal microsleep antara lain berkurangnya respons tubuh seperti sulit menjaga mobil tetap berada di jalur, kepala dan kelopak mata terasa berat, sering berkedip, sering menguap, serta menjatuhkan kepala dan menyentakkannya kembali.
Microsleep bahkan bisa terjadi saat mata masih terbuka, lho. Akibatnya, kita sulit mengantisipasi potensi masalah yang muncul saat berkendara.
Untuk mengatasinya, batasi mengemudi dalam waktu lama, maksimal selama 2 jam. Saat merasa lelah/mengantuk, segeralah berhenti di tempat yang aman atau rest area untuk tidur sejenak. Tidur selama 30 menit sudah cukup untuk mengembalikan kebugaran sebelum melanjutkan perjalanan. Bergantian mengemudi setiap dua jam atau mengonsumsi minuman berkafein juga bisa menjadi pilihan.
Sumber :
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI
@KemenPUPR
#SigapMembangunNegeri
Salah satu jenis kantuk yang amat berbahaya adalah microsleep, di mana tubuh tertidur seketika selama beberapa detik. Umumnya microsleep terjadi saat berkendara di jalan tol dalam waktu lama.
Beberapa gejala awal microsleep antara lain berkurangnya respons tubuh seperti sulit menjaga mobil tetap berada di jalur, kepala dan kelopak mata terasa berat, sering berkedip, sering menguap, serta menjatuhkan kepala dan menyentakkannya kembali.
Microsleep bahkan bisa terjadi saat mata masih terbuka, lho. Akibatnya, kita sulit mengantisipasi potensi masalah yang muncul saat berkendara.
Untuk mengatasinya, batasi mengemudi dalam waktu lama, maksimal selama 2 jam. Saat merasa lelah/mengantuk, segeralah berhenti di tempat yang aman atau rest area untuk tidur sejenak. Tidur selama 30 menit sudah cukup untuk mengembalikan kebugaran sebelum melanjutkan perjalanan. Bergantian mengemudi setiap dua jam atau mengonsumsi minuman berkafein juga bisa menjadi pilihan.
Sumber :
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI
@KemenPUPR
#SigapMembangunNegeri