Atasi Sampah Plastik 10 Finalis Duta Lingkungan Kab Jombang Sosialisasikan Cara Membuat Ecobrick
Berita Warga

Minggu, 23 Juni 2024 pukul 16:00- 10 Finalis Duta Lingkungan Hidup yang sedang melakukan live in di Dusun Pengajaran, Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, memperkenalkan ecobrick sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi sampah plastik. Mereka memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada anak-anak di desa setempat bersama dengan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya (FEBM UNESA) tentang cara membuat ecobrick dari sampah plastik, yang bisa dimanfaatkan untuk membuat bata bangunan atau peralatan rumah tangga lainnya.
Kegiatan Sosialisasi yang dipimpin oleh 10 Finalis Duta Lingkungan Hidup yang dinaungi Sanggar Hijau Indonesia ini dilakukan secara berkelompok dimana masing-masing terdiri dari beberapa mahasiswa FEBM UNESA untuk membantu sebagai fasilitator.
“Kegiatan seperti ini sangat edukatif sekali ya, dari kegiatan ini kita bisa mengajarkan pada anak-anak bahwasanya sampah plastik disekitar mereka adalah tanggung jawab mereka sendiri. Dengan membuat ecobrick kita tidak hanya mengurangi sampah plastik tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik,” Papar salah satu mahasiswa UNESA bernama Anis.
Pengetahuan yang didapatkan anak-anak dalam sosialisasi Ecobrick ini bisa menjadi dasar bagi mereka untuk menjadi generasi yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Sosialisasi ecobrick pada anak desa adalah langkah strategis untuk menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan sejak dini. Melalui edukasi, kreativitas, dan keterlibatan komunitas, anak-anak dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan. Dengan dukungan yang tepat, ecobrick bisa menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk masalah sampah plastik di desa tersebut. Penulis_Nisa Dwi Yana/SMAN Mojoagung
Kegiatan Sosialisasi yang dipimpin oleh 10 Finalis Duta Lingkungan Hidup yang dinaungi Sanggar Hijau Indonesia ini dilakukan secara berkelompok dimana masing-masing terdiri dari beberapa mahasiswa FEBM UNESA untuk membantu sebagai fasilitator.
“Kegiatan seperti ini sangat edukatif sekali ya, dari kegiatan ini kita bisa mengajarkan pada anak-anak bahwasanya sampah plastik disekitar mereka adalah tanggung jawab mereka sendiri. Dengan membuat ecobrick kita tidak hanya mengurangi sampah plastik tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik,” Papar salah satu mahasiswa UNESA bernama Anis.
Pengetahuan yang didapatkan anak-anak dalam sosialisasi Ecobrick ini bisa menjadi dasar bagi mereka untuk menjadi generasi yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Sosialisasi ecobrick pada anak desa adalah langkah strategis untuk menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan sejak dini. Melalui edukasi, kreativitas, dan keterlibatan komunitas, anak-anak dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan. Dengan dukungan yang tepat, ecobrick bisa menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk masalah sampah plastik di desa tersebut. Penulis_Nisa Dwi Yana/SMAN Mojoagung