Apa Itu PPOK?

Penyakit Paru Obstruktif Kronik adalah istilah umum yang progresif dan mengancam nyawa. Hal ini ditandai dengan penurunan aliran udara terus-menerus sehingga pasien sulit untuk napas. Dua jenis umum adalah Bronchitis dan Emfisema. Menurut situs WHO, pada tahun 2030 PPOK akan menjadi 3 penyebab kematian utama di dunia, yang mempengaruhi jutaan pria dan wanita.

𝗙𝗮𝗸𝘁𝗼𝗿 𝗥𝗶𝘀𝗶𝗸𝗼 :
• Merokok -termasuk asap rokok tangan kedua dan ketiga
• Polusi udara dalam ruangan (bahan bakar biomassa yang digunakan untuk memasak dan pemanas)
• Polusi udara terbuka
• Debu Kerja
• Usia – PPOKberkembang perlahan-lahan selama bertahun-tahun, sebagian besar orang yang terkena berusia minimal 40 tahun
• Genetika – kelainan genetik defisiensi alfa-1-antitrypsin

𝗚𝗲𝗷𝗮𝗹𝗮 :
• Sesak dada
• Sesak napas bahkan setelah tenaga ringan
• Suara desah saat bernapas
• Batuk kronis dengan sputum berwarna
• Penurunan berat badan yang tidak diinginkan
• Pembengkakan pergelangan kaki atau kaki keseluruhan
• Sianosis
• Edema perifer
• Suara paru yang abnormal

𝗗𝗶𝗮𝗴𝗻𝗼𝘀𝗮 :
• Riwayat medis pasien sangat penting dalam mendiagnosis PPOK. Salah satu informasi penting yang perlu dokter harus tahu adalah jumlah tahun dan bungkus rokok pasien dapat mengkonsumsi atau yang bisa dikonsumsi sebelumnya.
𝘉𝘶𝘯𝘨𝘬𝘶𝘴-𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘥𝘪𝘩𝘪𝘵𝘶𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘨𝘪 𝘫𝘶𝘮𝘭𝘢𝘩 𝘳𝘰𝘬𝘰𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘩𝘪𝘴𝘢𝘱 𝘱𝘦𝘳 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 20 (𝘫𝘶𝘮𝘭𝘢𝘩 𝘳𝘰𝘬𝘰𝘬 𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘯𝘨𝘬𝘶𝘴) 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘮𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘰𝘬𝘰𝘬. 𝘔𝘪𝘴𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢, 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘰𝘬𝘰𝘬 40 𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘰𝘬𝘰𝘬 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 10 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 20 𝘱𝘢𝘤𝘬-𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘰𝘬𝘰𝘬 (40 𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳 𝘩𝘢𝘳𝘪 ÷ 20 𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳 𝘣𝘶𝘯𝘨𝘬𝘶𝘴 = 2; 2 𝘹 10 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘰𝘬𝘰𝘬 = 20 𝘣𝘶𝘯𝘨𝘬𝘶𝘴-𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯).

• Spirometri – tidak invasif dan sangat mudah dijalankan, ini mengambil hanya beberapa menit untuk memproses. Ini akan menentukan keberadaan dan tingkat keparahan obstruksi udara di paru-paru. Pasien akan mengambil napas dalam-dalam dan hembuskan ke dalam spirometer sekeras dan secepat yang mereka bisa untuk minimal enam detik.
𝘚𝘱𝘪𝘳𝘰𝘮𝘦𝘵𝘦𝘳 𝘵𝘦𝘳𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨 𝘬𝘦 𝘬𝘰𝘮𝘱𝘶𝘵𝘦𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘵𝘢𝘵 𝘷𝘰𝘭𝘶𝘮𝘦 𝘶𝘥𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘪𝘩𝘦𝘮𝘣𝘶𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘥𝘦𝘵𝘪𝘬 (𝘷𝘰𝘭𝘶𝘮𝘦 𝘦𝘬𝘴𝘱𝘪𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘱𝘢𝘬𝘴𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘥𝘦𝘵𝘪𝘬, 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘍𝘌𝘝1) 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘮𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘰𝘵𝘢𝘭 𝘶𝘥𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘪𝘩𝘦𝘮𝘣𝘶𝘴𝘬𝘢𝘯 (𝘬𝘢𝘱𝘢𝘴𝘪𝘵𝘢𝘴 𝘷𝘪𝘵𝘢𝘭 𝘱𝘢𝘬𝘴𝘢, 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘍𝘝𝘊). 𝘙𝘢𝘴𝘪𝘰 𝘍𝘌𝘝1 / 𝘍𝘝𝘊 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘶𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘶𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘥𝘦𝘯𝘵𝘪𝘧𝘪𝘬𝘢𝘴𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘯𝘢𝘯 𝘰𝘣𝘴𝘵𝘳𝘶𝘬𝘵𝘪𝘧 𝘴𝘢𝘭𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘶𝘥𝘢𝘳𝘢.𝘋𝘢𝘥𝘢 𝘳𝘢𝘥𝘪𝘰𝘨𝘳𝘢𝘧𝘪 – 𝘶𝘮𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘦𝘬𝘰𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘴𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘤𝘶𝘢𝘭𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘯𝘥𝘪𝘴𝘪 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘩𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘦𝘧𝘶𝘴𝘪 𝘱𝘭𝘦𝘶𝘳𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘱𝘢𝘳𝘶 𝘪𝘯𝘵𝘦𝘳𝘴𝘵𝘪𝘵𝘪𝘢𝘭 𝘭𝘢𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢 (𝘮𝘪𝘴𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘳𝘶 𝘩𝘺𝘱𝘦𝘳𝘪𝘯𝘧𝘭𝘢𝘵𝘦𝘥, 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢𝘧𝘳𝘢𝘨𝘮𝘢 𝘥𝘭𝘭).

• Bode Indeks – Memainkan sebagai singkatan dari BMI, Obstruksi aliran udara, Dispnea, kapasitas Latihan/Exercise (diukur dengan jarak berjalan di 6 menit). Sistem penilaian ini terbukti lebih baik daripada mendapatkan nilai FEV1 saja. Ini adalah penanda gabungan dari penyakit; memprediksi risiko rawat inap dan kematian pasien.

𝗣𝗲𝗿𝗯𝗲𝗱𝗮𝗮𝗻 𝗗𝗶𝗮𝗴𝗻𝗼𝘀𝗮 :
• Asthma- tidak dihubungkan dengan merokok; batuk kronis non-produktif, variasi sesak napas (nokturnal dan dyspnea).
• Defisiensi antitrypsin Alpha1 – dapat hadir di non-perokok dan perokok, pasien dengan masalah hati dan emfisema diminta untuk diuji.

Selengkapnya silahkan klik link :

https://mobile.swiperxapp.com/apa-itu-ppok