Antusias pendaftaran stand Pasar Rakyat Jogja Gumregah Membludak
Berita Warga

Ditemui di sela-sela pendaftaran stand Pasar Rakyat Jogja Gumregah pada hari Kamis 1 September 2022, Ardian Aprianto warga Kauman kota Yogyakarta mengaku siap menjual nasi gurih dan ndog abang. Makanan ini diakuinya selama ini menjadi ikon tatkala ada Pasar Malam Perayaan Sekaten. Ia berharap Pasar Rakyat Jogja Gumregah mengobati rasa kangen masyarakat terhadap Sekaten. "Paketan nasi gurih lengkap dengan lauk saya jual lima belas ribu-an," katanya.
Pasar Rakyat Jogja Gumregah yang akan di selenggarakan mulai 16 September - 16 Oktober 2022 di bekas kampus Stiker jalan Parangtritis Yogyakarta
Pedagang kuliner empek-empek bernama Ronal Heri mengaku tertarik berjualan di Pasar Rakyat Jogja Gumregah setelah memperoleh informasi dari sosial media. Selama ini ia berjualan keliling dari sejumlah event sunmor dan juga berjualan di rumah memanfaatkan jasa aplikasi. Warga Wirobrajan ini mengaku hasil dari berjualan empek-empek bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ia berharap acara Pasar Rakyat Jogja Gumregah berjalan lancar, ramai dan sukses.
Pedagang lainnya Dewi Wahyu Cakraningrat, warga Suryodiningratan mengaku sudah berjualan zuppa zup sejak sepuluh tahun terakhir. Dewi adalah pedagang yang rutin mengikuti Pasar Malam Perayaan Sekaten. Selama ini ia berjualan di kawasan Alun-Alun Selatan dan Pasar Condro.
Dewi mengaku mengambil 3 kios bersama-sama dengan 7 orang rekannya yang tergabung dalam Perkumpulan Srikandi Kreatif Indonesia (Persikindo), yakni wadah perempuan-perempuan krearif yang memiliki beragam usaha seperti mebel, soto, es cream, aneka camilan, nasi kebuli dan lainnya. "Saya berharap setelah pandemi ini mudah-mudahan penjualan kami bisa meningkat. Event pasar malam seperti ini sudah ditunggu-tunggu masyarakat sebagai wahana belanja kuliner dan wahana hiburan yang murah," katanya.
Dewi berharap pemerintah selalu membantu menfasilitasi UMKM untuk bangkit, baik memperkuat di aspek permodalan maupun kesempatan berjualan atau berpameran baik di Yogya maupun di luar Yogya.
Pedagang yang mendaftar Pasar Rakyat Jogja Gumregah ada juga yang berasal dari Pangkalanbun Kalimantan Tengah, Fahmi Fredyansyah. Alumni Fakultas Tekni Universitas Negeri Yogya ini dua tahun terakhir menekuni bisnis minuman es. Sehari-hari in berjualan di kawasan kampus UGM. "Saya kemarin juga ikutan berjualan di Pasar Kangen. Semoga Pasar Rakyat Jogja Gumregah ramai pengunjung. Juga semoga tidak hujan," ujarnya.
Saat dimintai pandangannya tentang Yogyakarta, Fahmi Fredyansyah mengatakan Yogya adalah kota yang penuh dengan adat tradisi, dimana orang-orangnya menjungjung tinggi keramah tamahan. "Kotanya ngangeni," akunya.
Pasar Rakyat Jogja Gumregah yang akan di selenggarakan mulai 16 September - 16 Oktober 2022 di bekas kampus Stiker jalan Parangtritis Yogyakarta
Pedagang kuliner empek-empek bernama Ronal Heri mengaku tertarik berjualan di Pasar Rakyat Jogja Gumregah setelah memperoleh informasi dari sosial media. Selama ini ia berjualan keliling dari sejumlah event sunmor dan juga berjualan di rumah memanfaatkan jasa aplikasi. Warga Wirobrajan ini mengaku hasil dari berjualan empek-empek bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ia berharap acara Pasar Rakyat Jogja Gumregah berjalan lancar, ramai dan sukses.
Pedagang lainnya Dewi Wahyu Cakraningrat, warga Suryodiningratan mengaku sudah berjualan zuppa zup sejak sepuluh tahun terakhir. Dewi adalah pedagang yang rutin mengikuti Pasar Malam Perayaan Sekaten. Selama ini ia berjualan di kawasan Alun-Alun Selatan dan Pasar Condro.
Dewi mengaku mengambil 3 kios bersama-sama dengan 7 orang rekannya yang tergabung dalam Perkumpulan Srikandi Kreatif Indonesia (Persikindo), yakni wadah perempuan-perempuan krearif yang memiliki beragam usaha seperti mebel, soto, es cream, aneka camilan, nasi kebuli dan lainnya. "Saya berharap setelah pandemi ini mudah-mudahan penjualan kami bisa meningkat. Event pasar malam seperti ini sudah ditunggu-tunggu masyarakat sebagai wahana belanja kuliner dan wahana hiburan yang murah," katanya.
Dewi berharap pemerintah selalu membantu menfasilitasi UMKM untuk bangkit, baik memperkuat di aspek permodalan maupun kesempatan berjualan atau berpameran baik di Yogya maupun di luar Yogya.
Pedagang yang mendaftar Pasar Rakyat Jogja Gumregah ada juga yang berasal dari Pangkalanbun Kalimantan Tengah, Fahmi Fredyansyah. Alumni Fakultas Tekni Universitas Negeri Yogya ini dua tahun terakhir menekuni bisnis minuman es. Sehari-hari in berjualan di kawasan kampus UGM. "Saya kemarin juga ikutan berjualan di Pasar Kangen. Semoga Pasar Rakyat Jogja Gumregah ramai pengunjung. Juga semoga tidak hujan," ujarnya.
Saat dimintai pandangannya tentang Yogyakarta, Fahmi Fredyansyah mengatakan Yogya adalah kota yang penuh dengan adat tradisi, dimana orang-orangnya menjungjung tinggi keramah tamahan. "Kotanya ngangeni," akunya.