Angkringan Widoro, Dari Lahan Mangkrak Jadi Tempat Kuliner Kekinian
Berita Warga
Terletak di Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Angkringan Widoro menjadi alternatif wisata kuliner di batas kota sisi timur Klaten. Dengan mayoritas vanue berupa outdoor, Angkringan Widoro menghadirkan sensasi piknik di kebun belakang rumah.
Seperti layaknya pekarangan rumah di perdesaan, terdapat vanue yang cukup lapang selain bangunan joglo yang terbuka. Rindangnya pepohonan yang bertaut dahannya, menambah suasana teduh saat duduk-duduk di tempat kuliner tepat di belakang Pabrik Panili ini.
Namun, siapa sangka jika lahan yang digunakan Angkringan Widoro ini dulunya adalah tanah mangkrak yang dipenuhi ilalang. Manajer Angkringan Widoro, Edovani Pinandita mengatakan dengan luas sekitar 2.000 meter persegi, lahan yang digunakan Angkringan Widoro merupakan tanah kas Desa Ketandan. Sejak 2019, tanah yang berada di dekat sendang Widoro ini disulap menjadi tempat kuliner yang teduh.
Edo mengatakan Angkringan Widoro hadir dengan tagline “Nguliner Neng Kebon” yang artinya menikmati kuliner di kebun. Walaupun mengambil nama angkringan, tapi menu yang dihadirkan relatif lengkap. Mulai dari kuliner nusantara, sensasi rasa western, korean, hingga chinese hadir tersaji di dapur Angkringan Widoro. Soal harga, Edo menggaransi pengunjung tak perlu membawa dompet yang tebal untuk menikmati menu-menu yang disajikan.
“Makanan mulai 7.000-an dan paling mahal Rp 27.000 saja, itupun untuk menu paket komplit,” katanya.
Sumber: Humas Pemkab Klaten
Seperti layaknya pekarangan rumah di perdesaan, terdapat vanue yang cukup lapang selain bangunan joglo yang terbuka. Rindangnya pepohonan yang bertaut dahannya, menambah suasana teduh saat duduk-duduk di tempat kuliner tepat di belakang Pabrik Panili ini.
Namun, siapa sangka jika lahan yang digunakan Angkringan Widoro ini dulunya adalah tanah mangkrak yang dipenuhi ilalang. Manajer Angkringan Widoro, Edovani Pinandita mengatakan dengan luas sekitar 2.000 meter persegi, lahan yang digunakan Angkringan Widoro merupakan tanah kas Desa Ketandan. Sejak 2019, tanah yang berada di dekat sendang Widoro ini disulap menjadi tempat kuliner yang teduh.
Edo mengatakan Angkringan Widoro hadir dengan tagline “Nguliner Neng Kebon” yang artinya menikmati kuliner di kebun. Walaupun mengambil nama angkringan, tapi menu yang dihadirkan relatif lengkap. Mulai dari kuliner nusantara, sensasi rasa western, korean, hingga chinese hadir tersaji di dapur Angkringan Widoro. Soal harga, Edo menggaransi pengunjung tak perlu membawa dompet yang tebal untuk menikmati menu-menu yang disajikan.
“Makanan mulai 7.000-an dan paling mahal Rp 27.000 saja, itupun untuk menu paket komplit,” katanya.
Sumber: Humas Pemkab Klaten