Anak Suka Baca, Bapak Doyan Game
Citizen News

Kamis, 11 Agustus 2022 bertempat di Kayana Building, kediaman Ibu Indri dan Bapak Hamid, TBM Rumah Asa bersama dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY menyelenggarakan Bedah Buku : Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Literasi
Peserta sejumlah 110 orang mengikuti jalannya acara yang dipandu oleh Bapak Miftahul Khoir atau yang dikenal dengan Miko Cak Coy. Acara pun mengalir kocak dan segar, berkolaborasi dengan antusiasme peserta.
Sebagai narasumber adalah Bapak Moh Mursyid, penulis buku yang dibedah hari ini, Bapak Krisna Dwi Susanto Kepala Dinas Perpustakaan Bantul, Indra Suryanto Ketua Forum TBM DIY dan Bapak Muhammad Syafi"i Komisi A DPRD Provinsi DIY.
Peserta juga menanyakan, bagaimana membangun minat baca anak, karena setiap di rumah mereka hanya bermain gawai. Ada juga yang curhat, anaknya suka baca, tapi bapaknya yang suka game.
Diskusi mengalir natural dan menunggu solusi dari pemateri di depan. Bahwa kondisi masyarakat secara jamak memang banyak ketidakharmonisan. Keluarga pun mengalami sisi perubahan signifikan dengan segala perubahan teknologi dan aplikasi pada gawai. Semua dimudahkan dengan sekali klik, anak-anak banyak yang gagal faham arti sebuah proses, semua sangat instan.
Syafi"i sebagai anggota dewan pun mencoba mengatasi dengan Perda. Bahwa adanya Jam Belajar Masyarakat (JBM) dan Taman Belajar Masyarakat (TBM) diusung sebagai program unggulan DIY, agar terbentuk sistem yang kondusif.
TBM dan JBM, kata Indra, harus menjadi penggerak program diatas. Sehingga ada instruksi top down dari eksekutif dan legislatif namun ada semangat bottom up yang berasal dari masyarakat sendiri.
Mursyid pun menambahkan bahwa banyak program kegiatan yang bisa menumbuhkan minat baca. Contohnya TBM Rumah Asa dan seabreg kegiatan di Kampung Sains Karangkajen, yang sekarang bertumbuh menjadi Kampung Wisata dengan tipe #attractivetour atau #experiencetour. Wisatawan, warga, pengelola dan pengurus secara umum dibuat haus pengetahuan, sehingga mereka secara mandiri belajar untuk menggali dan menjawab ketidaktahuannya dengan banyak membaca.
Acara yang keren kata Bu Tari yang juga anggota Gelaran Buku. Saya seneng kegiatan literasi Rumah Asa, hari ini saya mengajak Bu RT Dukuh Mantrijeron, adik saya, ponakan dan tetangga. Total 8 orang. Mau diadakan acara seperti ini lagi, pesannya.
Bu Rifa, salah satu ketua RT di Karangkajen, juga mengatakan, acara yang sayang kalau dilewatkan, harus sampai selesai, jangan pulang ditengah jalan.
Bu Uswatun, Bu Suminten, Ibu Yanti, Bapak Fajar, Mas Dzaky, Mba Chila dan Mba Yuli juga antusias sekali bahkan minta diabadikan dalam gambar bersama semua narasumber.
Kami panitia jadi merasa puas, karena peserta sangat bersemangat. Terimakasih Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi DIY yang sudah memfasilitasi acara pagi hingga siang hari ini.
Terimakasih juga kepada TBM Rumah Asa, Tim Gelaran Buku, Tim Kampung Sains Karangkajen dan Rumah Keluarga Indonesia Kemantren Mergangsan.
Peserta sejumlah 110 orang mengikuti jalannya acara yang dipandu oleh Bapak Miftahul Khoir atau yang dikenal dengan Miko Cak Coy. Acara pun mengalir kocak dan segar, berkolaborasi dengan antusiasme peserta.
Sebagai narasumber adalah Bapak Moh Mursyid, penulis buku yang dibedah hari ini, Bapak Krisna Dwi Susanto Kepala Dinas Perpustakaan Bantul, Indra Suryanto Ketua Forum TBM DIY dan Bapak Muhammad Syafi"i Komisi A DPRD Provinsi DIY.
Peserta juga menanyakan, bagaimana membangun minat baca anak, karena setiap di rumah mereka hanya bermain gawai. Ada juga yang curhat, anaknya suka baca, tapi bapaknya yang suka game.
Diskusi mengalir natural dan menunggu solusi dari pemateri di depan. Bahwa kondisi masyarakat secara jamak memang banyak ketidakharmonisan. Keluarga pun mengalami sisi perubahan signifikan dengan segala perubahan teknologi dan aplikasi pada gawai. Semua dimudahkan dengan sekali klik, anak-anak banyak yang gagal faham arti sebuah proses, semua sangat instan.
Syafi"i sebagai anggota dewan pun mencoba mengatasi dengan Perda. Bahwa adanya Jam Belajar Masyarakat (JBM) dan Taman Belajar Masyarakat (TBM) diusung sebagai program unggulan DIY, agar terbentuk sistem yang kondusif.
TBM dan JBM, kata Indra, harus menjadi penggerak program diatas. Sehingga ada instruksi top down dari eksekutif dan legislatif namun ada semangat bottom up yang berasal dari masyarakat sendiri.
Mursyid pun menambahkan bahwa banyak program kegiatan yang bisa menumbuhkan minat baca. Contohnya TBM Rumah Asa dan seabreg kegiatan di Kampung Sains Karangkajen, yang sekarang bertumbuh menjadi Kampung Wisata dengan tipe #attractivetour atau #experiencetour. Wisatawan, warga, pengelola dan pengurus secara umum dibuat haus pengetahuan, sehingga mereka secara mandiri belajar untuk menggali dan menjawab ketidaktahuannya dengan banyak membaca.
Acara yang keren kata Bu Tari yang juga anggota Gelaran Buku. Saya seneng kegiatan literasi Rumah Asa, hari ini saya mengajak Bu RT Dukuh Mantrijeron, adik saya, ponakan dan tetangga. Total 8 orang. Mau diadakan acara seperti ini lagi, pesannya.
Bu Rifa, salah satu ketua RT di Karangkajen, juga mengatakan, acara yang sayang kalau dilewatkan, harus sampai selesai, jangan pulang ditengah jalan.
Bu Uswatun, Bu Suminten, Ibu Yanti, Bapak Fajar, Mas Dzaky, Mba Chila dan Mba Yuli juga antusias sekali bahkan minta diabadikan dalam gambar bersama semua narasumber.
Kami panitia jadi merasa puas, karena peserta sangat bersemangat. Terimakasih Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi DIY yang sudah memfasilitasi acara pagi hingga siang hari ini.
Terimakasih juga kepada TBM Rumah Asa, Tim Gelaran Buku, Tim Kampung Sains Karangkajen dan Rumah Keluarga Indonesia Kemantren Mergangsan.