Masuk Daftar

Akulturasi Budaya dalam Tari Tanggai Palembang

Berita Warga
Tari Tanggai berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Seperti kita ketahui, Palembang adalah pusat kerajaan Sriwijaya yang dipimpin oleh Wangsa Syailendra. Tari Tanggai sendiri adalah ritual persembahan dari masyarakat Budha di daerah Sumatera Selatan, dengan membawa sejumlah persembahan yang berisi buah serta berbagai jenis bunga pada zaman dahulu.

Tarian ini adalah salah satu bentuk akulturasi antara budaya masyarakat asli dan para pembawa agama Buddha dari Cina. Oleh karena itu, banyak memiliki persamaan dengan tarian yang terdapat di Cina.

Tari Tanggai adalah salah satu tarian yang tergolong tua. Tarian ini dianggap sakral dan suci karena bertujuan mengantarkan persembahan kepada dewa-dewi para penganut agama Buddha. Oleh karena bentuk tarian ini berupa tari persembahan, maka tidak boleh sembarangan untuk ditarikan, dan hanya dapat dilaksanakan secara turun-temurun.

Kesenian ini juga sempat dilarang pada masa penjajahan pemerintah Belanda. Lambat laun setelah masa penjajahan, Tarian Tanggai mulai dilirik kembali. Sampai pada akhirnya, Tarian khas Palembang diangkat sebagai salah satu tarian penyambutan oleh kerja sama antara Elly Rudi dan Anna Kumari, para penggiat seni dari Sumatera Selatan.

Dalam Tari Tanggai Sumatera Selatan, ada berbagai makna yang terkandung seperti ungkapan selamat datang dari orang yang mempunyai hajat kepada para tamu dan disimbolkan dari setiap gerakan tarian ini. Tamu diibaratkan sebagai raja, atau berarti, seorang tamu harus diperlakukan sebaik mungkin.

Keramahan dan juga rasa hormat tergambarkan melalui pemberian sekapur sirih kepada salah satu atau beberapa tamu kehormatan yang dilakukan oleh salah satu penari. Pemberian sekapur sirih ini menyimbolkan bahwa tamu tersebut diterima baik oleh masyarakat Palembang.

Pada dasarnya, pementasan Tari Tanggai Sumatera Selatan berfungsi untuk menyambut tamu yang sedang berkunjung ke Palembang, atau dipertontonkan dalam upacara pernikahan adat Palembang.

Seiring dengan perkembangan zaman, Tarian ini dapat dipentaskan dalam berbagai acara, seperti acara kedinasan pejabat negara, pagelaran festival budaya, acara organisasi, atau pagelaran seni di sekolah.

Sumber: Kulturnesian.id
http://tiktok.com/@kulturnesia
youtube.com/channel/UC6BkFBzztckZfABrFQ3c9eg

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 4315 kali

Wisnu Artedjo

Sesepuh

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar