Masuk Daftar

Aksesibilitas Jurnalisme bagi Penyandang Disabilitas

Berita Warga
Jurnalisme secara umum dapat difahami sebagai suatu kegiatan peliputan dan pemberitaan yang dilakukan oleh wartawan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jurnalisme didefinisikan sebagai "pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita dalam surat kabar". Jurnalisme menurut Asep Syamsul M. Romli adalah "sebuah proses kegiatan dalam mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita atau opini melalui media massa". Akan tetapi, sebenarnya jurnalisme ini tidak hanya dapat dilakukan oleh wartawan profesional, tapi juga dapat dilakukan oleh warga biasa atau yang dikenal dengan istilah Jurnalisme Warga (Citizen Journalism), yaitu proses jurnalistik atau pemberitaan yang dilakukan oleh warga biasa (bukan wartawan profesional) yang disebarkan melalui media komunitas, blog, atau media sosial.

Pada umumnya, ketika kata jurnalisme disandingkan dengan kata disabilitas maka yang akan muncul adalah pemberitaan tentang segala hal yang berkaitan dengan penyandang disabilitas, artinya penyandang disabilitas menjadi objek yang diliput dan diberitakan, sementara yang melakukan kegiatan jurnalisme adalah yang bukan disabilitas. Ini terjadi tentunya karena banyak faktor, misalnya karena kurangnya minat dari penyandang disabilitas itu sendiri, atau karena terbatasnya kesempatan yang dapat diakses oleh penyandang disabilitas untuk melatih dan mengasah kemampuan dibidang jurnalisme. Jika kita amati belum banyak lembaga atau komunitas yang memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk melatih kemampuan dibidang jurnalisme. Kesempatan pelatihan yang biasanya diberikan kepada penyandang disabilitas pada umumnya berupa pelatihan menjahit, sablon, kuliner, dan bengkel.
Namun, ada yang menarik di komunitas Jurnalisme Warga Jember, komunitas yang dibentuk sejak Maret Tahun 2021 oleh Sri Sulistiyani (Pendiri GPP Jember) ini memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk melatih diri dan mengasah potensi yang dimiliki dengan mengadakan pelatihan-pelatihan jurnalisme. Di antara penyandang disabilitas yang aktif mengikuti pelatihan jurnalisme adalah Nurhayati dari GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) Jember yang selalu aktif hadir dalam pelatihan, seperti pada pelatihan yang diadakan pada Jumat, 18 Maret 2022 di Cafe Endulita Jl. KH Agus Salim No.25 Jember. Aksesibilitas jurnalisme bagi disabilitas tuli dapat dilihat dari disediakannya penerjemah bahasa isyarat. Penerjemah siap menerjemahkan semua informasi sehingga kegiatan pelatihan dapat diikuti dengan baik.

Nothing about Us Without Us adalah slogan yang harus diketahui dan difahami oleh semua orang (disabillitas maupun yang bukan) untuk menegaskan akan pentingnya melibatkan penyandang disabilitas dalam segala hal karena hanya mereka yang mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan, termasuk dalam pemberitaan (jurnalisme). Aksesibilitas jurnalisme bagi penyandang disabilitas dapat menjadi langkah awal mewujudkan pemberitaan yang inklusif dari perspektif disabilitas itu sendiri.


Siti FS
20 Maret 2022
https://areanoles.blogspot.com/2022/03/aksesibilitas-jurnalisme-bagi.html

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar