6 BAHAYANYA LANGSUNG MEROKOK SAAT BERBUKA PUASA (BAGIAN 1)
Diskusi Komunitas

𝐁𝐚𝐡𝐚𝐲𝐚 𝐌𝐞𝐫𝐨𝐤𝐨𝐤 𝐒𝐚𝐚𝐭 𝐁𝐞𝐫𝐛𝐮𝐤𝐚 𝐏𝐮𝐚𝐬𝐚
Bagi para perokok, puasa tak sekadar menahan lapar dan dahaga. Mereka juga harus membuang jauh-jauh keinginan untuk merokok. Bahkan, hasrat ingin merokok jauh lebih besar dibandingkan dengan makan atau minum.
Oleh karena itu, saat waktu berbuka tiba, mereka tidak akan menunggu lama dan langsung menyalakan rokoknya.
Padahal, bulan puasa bisa memberikan dampak positif sekaligus negatif bagi kesehatan tubuh para perokok. Sisi positifnya, mereka akan cenderung merokok lebih sedikit dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Sayangnya, kebiasaan merokok setelah berbuka puasa ternyata bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya :
𝟏. 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐲𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐓𝐮𝐛𝐮𝐡 𝐒𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡𝐚𝐧
Dr. J. Issac, seorang pakar kesehatan spesialis respiratori yang berasal dari Tawam Hospital menyebutkan, merokok atau mengonsumsi produk tembakau setelah berbuka puasa ternyata sangatlah berbahaya.
Sebagaimana diketahui, setelah berpuasa, tubuh akan sangat membutuhkan asupan cairan, glukosa, dan juga oksigen.
Jika Anda langsung merokok saat tubuh dalam kondisi tersebut, pembuluh darah bisa mengalami kontraksi, mengingat asap rokok tidak bisa mengalir dengan leluasa di seluruh tubuh.
Terkait pernyataan tersebut, Mohammad Shreim, pakar kesehatan dari Jordan National Anti-Smoking Society, mengungkapkan hal senada.
Menurutnya, langsung merokok setelah berjam-jam tidak terpapar nikotin sama sekali, akan membuat sistem saraf dan pulmonari berada dalam kondisi yang sangat berbahaya.
Kondisi tersebut jika dibandingkan dengan saat seseorang merokok pada hari biasa.
𝟐. 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐞𝐛𝐚𝐛𝐤𝐚𝐧 𝐌𝐮𝐚𝐥 𝐃𝐚𝐧 𝐒𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐊𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚
Merokok saat berbuka puasa bisa berbahaya jika perut masih dalam keadaan kosong. Ini berarti, Anda membiarkan zat-zat beracun masuk ke dalam tubuh saat tubuh sedang tidak memiliki nutrisi.
Efek nikotin pun akan langsung ke otak. Jika nikotin dalam jumlah banyak masuk ke dalam tubuh dalam waktu singkat, rasa mual dan sakit kepala bisa Anda rasakan.
Melansir My Cleveland Clinic, penelitian telah menunjukkan bahwa perokok lebih sering mengalami sakit kepala. Dampak ini muncul akibat kandungan nikotin pada rokok.
Nikotin dapat merangsang saraf yang peka terhadap rasa sakit saat melewati bagian belakang tenggorokan. Akhirnya, hal ini akan meningkatkan kecenderungan sakit kepala.
Biasanya, rasa sakit ini akan berkurang dengan menghilangkan stimulus (nikotin).
𝟑. 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐓𝐮𝐛𝐮𝐡 𝐊𝐞𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐎𝐤𝐬𝐢𝐠𝐞𝐧
Asap rokok mengandung karbon monoksida yang akan mengikat hemoglobin darah 300 kali lebih kuat ketimbang oksigen.
Kondisi tersebut menyebabkan sirkulasi monoksida dalam tubuh meningkat, sedangkan oksigen di dalam tubuh akan berkurang.
Melansir Mayo Clinic, saat oksigen di dalam darah berkurang pada tingkat tertentu, Anda mungkin mengalami sesak napas, sakit kepala, dan gelisah. Kondisi ini dinamakan hipoksia.
𝟒. 𝐌𝐞𝐦𝐢𝐜𝐮 𝐁𝐚𝐭𝐮𝐤
Sudah bukan rahasia umum jika batuk menjadi salah satu gejala yang kerap kali ditemui pada perokok. Kondisi ini pun rentan menyerang jika perokok sedang menjalankan ibadah puasa.
Merokok saat puasa bisa memicu sesak napas dan batuk. Sebab, asap rokok akan mengiritasi saluran pernapasan. Inilah yang pada akhirnya memicu batuk.
Melansir Medical News Today, batuk terjadi sebagai reaksi dari tubuh dalam membersihkan bahan kimia yang masuk ke saluran udara dan paru-paru akibat tembakau.
𝟓. 𝐌𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐑𝐢𝐬𝐢𝐤𝐨 𝐏𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐊𝐚𝐫𝐝𝐢𝐨𝐯𝐚𝐬𝐤𝐮𝐥𝐚𝐫
Berbagai penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok bisa mendatangkan berbagai penyakit, termasuk penyakit kardiovaskular.
Bersambung,
https://www.atmago.com/berita-warga/6-bahayanya-langsung-merokok-saat-berbuka-puasa-bagian-2_e45b8c25-56e0-4bac-b37a-ae9080416215
Bagi para perokok, puasa tak sekadar menahan lapar dan dahaga. Mereka juga harus membuang jauh-jauh keinginan untuk merokok. Bahkan, hasrat ingin merokok jauh lebih besar dibandingkan dengan makan atau minum.
Oleh karena itu, saat waktu berbuka tiba, mereka tidak akan menunggu lama dan langsung menyalakan rokoknya.
Padahal, bulan puasa bisa memberikan dampak positif sekaligus negatif bagi kesehatan tubuh para perokok. Sisi positifnya, mereka akan cenderung merokok lebih sedikit dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Sayangnya, kebiasaan merokok setelah berbuka puasa ternyata bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya :
𝟏. 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐡𝐚𝐲𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐓𝐮𝐛𝐮𝐡 𝐒𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡𝐚𝐧
Dr. J. Issac, seorang pakar kesehatan spesialis respiratori yang berasal dari Tawam Hospital menyebutkan, merokok atau mengonsumsi produk tembakau setelah berbuka puasa ternyata sangatlah berbahaya.
Sebagaimana diketahui, setelah berpuasa, tubuh akan sangat membutuhkan asupan cairan, glukosa, dan juga oksigen.
Jika Anda langsung merokok saat tubuh dalam kondisi tersebut, pembuluh darah bisa mengalami kontraksi, mengingat asap rokok tidak bisa mengalir dengan leluasa di seluruh tubuh.
Terkait pernyataan tersebut, Mohammad Shreim, pakar kesehatan dari Jordan National Anti-Smoking Society, mengungkapkan hal senada.
Menurutnya, langsung merokok setelah berjam-jam tidak terpapar nikotin sama sekali, akan membuat sistem saraf dan pulmonari berada dalam kondisi yang sangat berbahaya.
Kondisi tersebut jika dibandingkan dengan saat seseorang merokok pada hari biasa.
𝟐. 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐞𝐛𝐚𝐛𝐤𝐚𝐧 𝐌𝐮𝐚𝐥 𝐃𝐚𝐧 𝐒𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐊𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚
Merokok saat berbuka puasa bisa berbahaya jika perut masih dalam keadaan kosong. Ini berarti, Anda membiarkan zat-zat beracun masuk ke dalam tubuh saat tubuh sedang tidak memiliki nutrisi.
Efek nikotin pun akan langsung ke otak. Jika nikotin dalam jumlah banyak masuk ke dalam tubuh dalam waktu singkat, rasa mual dan sakit kepala bisa Anda rasakan.
Melansir My Cleveland Clinic, penelitian telah menunjukkan bahwa perokok lebih sering mengalami sakit kepala. Dampak ini muncul akibat kandungan nikotin pada rokok.
Nikotin dapat merangsang saraf yang peka terhadap rasa sakit saat melewati bagian belakang tenggorokan. Akhirnya, hal ini akan meningkatkan kecenderungan sakit kepala.
Biasanya, rasa sakit ini akan berkurang dengan menghilangkan stimulus (nikotin).
𝟑. 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐓𝐮𝐛𝐮𝐡 𝐊𝐞𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐎𝐤𝐬𝐢𝐠𝐞𝐧
Asap rokok mengandung karbon monoksida yang akan mengikat hemoglobin darah 300 kali lebih kuat ketimbang oksigen.
Kondisi tersebut menyebabkan sirkulasi monoksida dalam tubuh meningkat, sedangkan oksigen di dalam tubuh akan berkurang.
Melansir Mayo Clinic, saat oksigen di dalam darah berkurang pada tingkat tertentu, Anda mungkin mengalami sesak napas, sakit kepala, dan gelisah. Kondisi ini dinamakan hipoksia.
𝟒. 𝐌𝐞𝐦𝐢𝐜𝐮 𝐁𝐚𝐭𝐮𝐤
Sudah bukan rahasia umum jika batuk menjadi salah satu gejala yang kerap kali ditemui pada perokok. Kondisi ini pun rentan menyerang jika perokok sedang menjalankan ibadah puasa.
Merokok saat puasa bisa memicu sesak napas dan batuk. Sebab, asap rokok akan mengiritasi saluran pernapasan. Inilah yang pada akhirnya memicu batuk.
Melansir Medical News Today, batuk terjadi sebagai reaksi dari tubuh dalam membersihkan bahan kimia yang masuk ke saluran udara dan paru-paru akibat tembakau.
𝟓. 𝐌𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐑𝐢𝐬𝐢𝐤𝐨 𝐏𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐊𝐚𝐫𝐝𝐢𝐨𝐯𝐚𝐬𝐤𝐮𝐥𝐚𝐫
Berbagai penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok bisa mendatangkan berbagai penyakit, termasuk penyakit kardiovaskular.
Bersambung,
https://www.atmago.com/berita-warga/6-bahayanya-langsung-merokok-saat-berbuka-puasa-bagian-2_e45b8c25-56e0-4bac-b37a-ae9080416215