5 Tips Dasar Dalam Menghadapi Kesiapsiagaan Dari Bencana
Citizen News

Pada momentum Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024 ini, ada beberapa tips untuk terhindar dari bencana.
Keselamatan adalah yang utama. Keselamatan menjadi prioritas awal dalam beraktivitas sehari-hari. Karena dengan menanamkan jiwa keselamatan dalam bekerja maupun beraktivitas sehari-hari bisa menghindarkan kita dari marabahaya sesuai dengan semboyan, "Siap Untuk Selamat".
Lima tips dasar yang harus kita persiapkan jika terjadi bencana:
1. JANGAN PANIK
Hal pertama dan utama yang harus dilakukan ketika bencana terjadi adalah kendalikan diri dan emosi kita. Rasa takut dan khawatir adalah hal yang lumrah terjadi ketika kita sedang menghadapi kondis kegawatdaruratan atau bencana alam. Namun, mengatur kadarnya dalam batas yang wajar adalah kuncinya.
Ketika kita panik dalam menghadapi kondisi tersebut, maka disadari atau tidak pikiran kita akan kacau dan logika kita tidak akan fokus pada aspek penyelamatan diri dalam waktu-waktu yang krusial.
Pada dasaranya manusia dianugerahi insting unuk menyelamatkan diri dari sebuah kondisi kegawatdaruratan. Contohnya seperti ketika tangan kita terpapar panas maka otomatis tangan kita akan menjauh dari sumber panas. Namun, insting tersebut jika tidak diiringi ketenangan dalam pengelolaan kegawatdaruratan justru dapat membahayakan.
2. SELAMATKAN DIRI KITA, BARU MEMBANTU YANG LAIN.
Salah satu pesan keselamatan yang sering terlihat dan kita dengar adalah selamatkan diri kita terlebih dahulu baru membantu orang lain.
Terdengar egois, namun faktanya adalah hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi risiko jatuh korban lebih banyak.
3. KESELAMATAN DIRI ADALAH YANG PALING UTAMA.
Dalam keadaan darurat kita harus mengutamakan keselamatan diri kita, dalam hal ini terutama nyawa kita. Perhiasan, uang, barang berharga lainnya HARUS dikesampingkan jika keadaan darurat.
Seluruh harta benda dan surat berharga masih dapat dicari dan diurus penggantiannya, namun nyawa dan keselamatan diri Anda tidak ada gantinya dan tidak mungkin diganti lagi.
4.PEKA DAN AMATI LINGKUNGAN SEKITAR SERTA PASTIKAN JALUR KELUAR TERDEKAT
Menjadi ekstrovert ataupun introvert adalah karakter dan pilihan masing-masing orang. Namun, menjadi antipati dan terlalu cuek terhadap lingkungan justru akan membahayakan diri kita sendiri.
Jika kita sering berpergian dan berjalan-jalan serta menginap di berbagai tempat, sangat perlu bagi kita memperhatikan sekitar terutama potensi bahaya yang dapat terjadi serta jalur keluar (emergency exit) terdekat.
5. BEKALI DIRI KITA DENGAN ALAT KESELAMATAN, BEKALI DIRI KITA DENGAN ALAT KESELAMATAN, PERLENGKAPAN DARURAT, DAN PENGETAHUAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (p3K) DAN KEGAWATDARURATAN.
Menyiapkan alat-alat dan OBAT-OBATAN P3K di rumah dan secara rutin mengecek kadaluarsanya.
Selain itu juga, menyiapkan satu tas emergency kit dimana di dalamnya ada berbagai kelengkapan emergency seperti alat P3K, alat penerangan, dokumen dan lain sebagainya.
Kesemua tips diatas adalah langkah awal bagi kita untuk menyiapkan diri kita dalam kesiapsiagaan bencana yang mungkin terjadi.
Kunci utamanya adalah kita harus terus meningkatkan kapasitas dan pengetahuan kita tentang kesiapsiagaan bencana.
Karena, jika melihat fakta bahwa potensi gempa mega thrust, sesar lembang, tanah longsor, kebakaran, tsunami dan lain sebagainya sangat mungkin terjadi di Indonesia pada khususnya yang masuk pada rangkaian ring of fire.
Jika tidak menyiapkan diri kita dan keluarga kita, maka siapa lagi? Sudah saatnya kita makin peduli dan membekali diri atas kesiapsiagaan atas kegawatdaruratan dan bencana yang terjadi.
(Dikutip dan dirangkum dari berbagai Sumber).
(Bhew)
Keselamatan adalah yang utama. Keselamatan menjadi prioritas awal dalam beraktivitas sehari-hari. Karena dengan menanamkan jiwa keselamatan dalam bekerja maupun beraktivitas sehari-hari bisa menghindarkan kita dari marabahaya sesuai dengan semboyan, "Siap Untuk Selamat".
Lima tips dasar yang harus kita persiapkan jika terjadi bencana:
1. JANGAN PANIK
Hal pertama dan utama yang harus dilakukan ketika bencana terjadi adalah kendalikan diri dan emosi kita. Rasa takut dan khawatir adalah hal yang lumrah terjadi ketika kita sedang menghadapi kondis kegawatdaruratan atau bencana alam. Namun, mengatur kadarnya dalam batas yang wajar adalah kuncinya.
Ketika kita panik dalam menghadapi kondisi tersebut, maka disadari atau tidak pikiran kita akan kacau dan logika kita tidak akan fokus pada aspek penyelamatan diri dalam waktu-waktu yang krusial.
Pada dasaranya manusia dianugerahi insting unuk menyelamatkan diri dari sebuah kondisi kegawatdaruratan. Contohnya seperti ketika tangan kita terpapar panas maka otomatis tangan kita akan menjauh dari sumber panas. Namun, insting tersebut jika tidak diiringi ketenangan dalam pengelolaan kegawatdaruratan justru dapat membahayakan.
2. SELAMATKAN DIRI KITA, BARU MEMBANTU YANG LAIN.
Salah satu pesan keselamatan yang sering terlihat dan kita dengar adalah selamatkan diri kita terlebih dahulu baru membantu orang lain.
Terdengar egois, namun faktanya adalah hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi risiko jatuh korban lebih banyak.
3. KESELAMATAN DIRI ADALAH YANG PALING UTAMA.
Dalam keadaan darurat kita harus mengutamakan keselamatan diri kita, dalam hal ini terutama nyawa kita. Perhiasan, uang, barang berharga lainnya HARUS dikesampingkan jika keadaan darurat.
Seluruh harta benda dan surat berharga masih dapat dicari dan diurus penggantiannya, namun nyawa dan keselamatan diri Anda tidak ada gantinya dan tidak mungkin diganti lagi.
4.PEKA DAN AMATI LINGKUNGAN SEKITAR SERTA PASTIKAN JALUR KELUAR TERDEKAT
Menjadi ekstrovert ataupun introvert adalah karakter dan pilihan masing-masing orang. Namun, menjadi antipati dan terlalu cuek terhadap lingkungan justru akan membahayakan diri kita sendiri.
Jika kita sering berpergian dan berjalan-jalan serta menginap di berbagai tempat, sangat perlu bagi kita memperhatikan sekitar terutama potensi bahaya yang dapat terjadi serta jalur keluar (emergency exit) terdekat.
5. BEKALI DIRI KITA DENGAN ALAT KESELAMATAN, BEKALI DIRI KITA DENGAN ALAT KESELAMATAN, PERLENGKAPAN DARURAT, DAN PENGETAHUAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (p3K) DAN KEGAWATDARURATAN.
Menyiapkan alat-alat dan OBAT-OBATAN P3K di rumah dan secara rutin mengecek kadaluarsanya.
Selain itu juga, menyiapkan satu tas emergency kit dimana di dalamnya ada berbagai kelengkapan emergency seperti alat P3K, alat penerangan, dokumen dan lain sebagainya.
Kesemua tips diatas adalah langkah awal bagi kita untuk menyiapkan diri kita dalam kesiapsiagaan bencana yang mungkin terjadi.
Kunci utamanya adalah kita harus terus meningkatkan kapasitas dan pengetahuan kita tentang kesiapsiagaan bencana.
Karena, jika melihat fakta bahwa potensi gempa mega thrust, sesar lembang, tanah longsor, kebakaran, tsunami dan lain sebagainya sangat mungkin terjadi di Indonesia pada khususnya yang masuk pada rangkaian ring of fire.
Jika tidak menyiapkan diri kita dan keluarga kita, maka siapa lagi? Sudah saatnya kita makin peduli dan membekali diri atas kesiapsiagaan atas kegawatdaruratan dan bencana yang terjadi.
(Dikutip dan dirangkum dari berbagai Sumber).
(Bhew)