25 Ketrampilan Kader Posyandu dalam Implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Berita Warga 
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K) yang dibentuk untuk mewadahi pemberdayaan masyarakat dalam integrasi pelayanan sosial dasar yang pelaksanaannya dapat diintegrasikan dengan layanan lainnya sesuai potensi wilayah.
Oleh karena itu meskipun Posyandu terbentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat namun Posyandu tetap memiliki peran yang sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat dalam khususnya dalam bidang kesehatan dan dalam penyelenggaraan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer sebagaimana diamanatkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/2015/2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.
Sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan tersebut dibutuhkan posyandu aktif dengan ciri sebagai berikut:
1. Memiliki kader > 5 orang
2.Melaksanakan layanan hari buka setiap bulan
3. Memberi Pelayanan ke sasaran ibu/ balita/ remaja, dewasa maupun lansia.
4. Memiliki sistim pencatatan pelaporan
5. Memiliki kader purwa/ madya/ utama
6. Menyediakan pelayanan untuk sasaran seluruh siklus kehidupan.
7. Melaksanakan kunjungan rumah.
8. Memiliki cakupan kunjungan yang besar.
9. Memiliki inovasi.
Keberadaan posyandu aktif tidak bisa terlepas dari peran kader aktif di posyandu tersebut. Pemerintah telah menetapkan 25 kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap kader. 25 kompetensi dasar kader tersebut antara lain:
A. Keterampilan Pengelolaan Posyandu
Dalam ketrampilan ini kader dituntut memiliki 4 kompetensi/ketrampilan, yaitu:
1. Menjelaskan paket layanan posyandu untuk seluruh siklus hidup
2. Melakukan kunjungan rumah
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan
4. Melakukan komunikasi efektif.
B. Keterampilan Bayi dan Balita
Ada 7 ketrampilan bayi dan balita yang harus dimiliki kader, antara lain:
1. Menjelaskan Penggunaan Buku KIA bagian balita
2. Melakukan penyuluhan ASI Eksklusif, MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur
3. Melakukan penimbangan, pengukuran panjang/ tinggi badan dan lingkar kepala, lengan atas.
4. Menjelaskan hasil pengukuran berat dan tinggi badan normal, kurang dan tindaklanjutnya
5. Menjelaskan stimulasi perkembangan, vitamin A dan obat cacing sesuai umur
6. Menjelaskan layanan imunisasi rutin lengkap dan PD3I (Hepatitis, Difteri, Campak, Rubela, Diare)
7. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya bayi dan balita
C. Keterampilan Ibu Hamil, Nifas dan Menyusui
Ketrampilan pada ibu hamil, nifas dan menyusui meliputi 6 kompetensi, yaitu:
1. Menjelaskan Pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Nifas
2. Melakukan penyuluhan Isi Piringku Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
3. Menjelaskan anjuran minum TTD setiap hari selama hamil
4. Menjelaskan bahwa ibu hamil perlu memantau berat badan, lingkar lengan dan tekanan darah dengan kurva Buku KIA
5. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya ibu hamil, ibu nifas
6. Menjelaskan Penggunaan Buku KIA bagian ibu hamil, nifas
D. Keterampilan Usia Sekolah & Remaja
Pada bagian ini kader diharuskan memiliki 3 ketrampilan dasar, yaitu:
1. Menjelaskan Melakukan penyuluhan isi piringku, aktivitas fisik dan cek kesehatan
2. Melakukan penyuluhan bahaya merokok dan napza dan kehamilan remaja
3. Menjelaskan program pencegahan anemia (TTD dan skrining Hb remaja putri)
E. Keterampilan Usia Produktif & Lansia
Dalam melayani usia dewasa dan lansia, kader wajib memiliki 5 kompetensi, antara lain
1. Melakukan penyuluhan Germas (isi piringku, aktivitas fisik dan cek kesehatan)
2. Melakukan penyuluhan penyakit terbanyak (obesitas, hipertensi, stroke, kanker, PPOK, TB,diare, kesehatan jiwa, geriatri)
3. Melakukan deteksi dini usia produktif dan lansia dengan kuesioner (PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)
4. Melakukan penyuluhan keluarga berencana
5. Melakukan deteksi dini usia produktif dan lansia dengan pengukuran lingkar perut, tekanan darah (obesitas, hipertensi).
Itulah 25 kompetensi dasar yang harus dimiliki kader posyandu dalam menjalankan tugasnya.(*)
Oleh karena itu meskipun Posyandu terbentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat namun Posyandu tetap memiliki peran yang sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat dalam khususnya dalam bidang kesehatan dan dalam penyelenggaraan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer sebagaimana diamanatkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/2015/2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.
Sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan tersebut dibutuhkan posyandu aktif dengan ciri sebagai berikut:
1. Memiliki kader > 5 orang
2.Melaksanakan layanan hari buka setiap bulan
3. Memberi Pelayanan ke sasaran ibu/ balita/ remaja, dewasa maupun lansia.
4. Memiliki sistim pencatatan pelaporan
5. Memiliki kader purwa/ madya/ utama
6. Menyediakan pelayanan untuk sasaran seluruh siklus kehidupan.
7. Melaksanakan kunjungan rumah.
8. Memiliki cakupan kunjungan yang besar.
9. Memiliki inovasi.
Keberadaan posyandu aktif tidak bisa terlepas dari peran kader aktif di posyandu tersebut. Pemerintah telah menetapkan 25 kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap kader. 25 kompetensi dasar kader tersebut antara lain:
A. Keterampilan Pengelolaan Posyandu
Dalam ketrampilan ini kader dituntut memiliki 4 kompetensi/ketrampilan, yaitu:
1. Menjelaskan paket layanan posyandu untuk seluruh siklus hidup
2. Melakukan kunjungan rumah
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan
4. Melakukan komunikasi efektif.
B. Keterampilan Bayi dan Balita
Ada 7 ketrampilan bayi dan balita yang harus dimiliki kader, antara lain:
1. Menjelaskan Penggunaan Buku KIA bagian balita
2. Melakukan penyuluhan ASI Eksklusif, MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur
3. Melakukan penimbangan, pengukuran panjang/ tinggi badan dan lingkar kepala, lengan atas.
4. Menjelaskan hasil pengukuran berat dan tinggi badan normal, kurang dan tindaklanjutnya
5. Menjelaskan stimulasi perkembangan, vitamin A dan obat cacing sesuai umur
6. Menjelaskan layanan imunisasi rutin lengkap dan PD3I (Hepatitis, Difteri, Campak, Rubela, Diare)
7. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya bayi dan balita
C. Keterampilan Ibu Hamil, Nifas dan Menyusui
Ketrampilan pada ibu hamil, nifas dan menyusui meliputi 6 kompetensi, yaitu:
1. Menjelaskan Pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Nifas
2. Melakukan penyuluhan Isi Piringku Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
3. Menjelaskan anjuran minum TTD setiap hari selama hamil
4. Menjelaskan bahwa ibu hamil perlu memantau berat badan, lingkar lengan dan tekanan darah dengan kurva Buku KIA
5. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya ibu hamil, ibu nifas
6. Menjelaskan Penggunaan Buku KIA bagian ibu hamil, nifas
D. Keterampilan Usia Sekolah & Remaja
Pada bagian ini kader diharuskan memiliki 3 ketrampilan dasar, yaitu:
1. Menjelaskan Melakukan penyuluhan isi piringku, aktivitas fisik dan cek kesehatan
2. Melakukan penyuluhan bahaya merokok dan napza dan kehamilan remaja
3. Menjelaskan program pencegahan anemia (TTD dan skrining Hb remaja putri)
E. Keterampilan Usia Produktif & Lansia
Dalam melayani usia dewasa dan lansia, kader wajib memiliki 5 kompetensi, antara lain
1. Melakukan penyuluhan Germas (isi piringku, aktivitas fisik dan cek kesehatan)
2. Melakukan penyuluhan penyakit terbanyak (obesitas, hipertensi, stroke, kanker, PPOK, TB,diare, kesehatan jiwa, geriatri)
3. Melakukan deteksi dini usia produktif dan lansia dengan kuesioner (PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)
4. Melakukan penyuluhan keluarga berencana
5. Melakukan deteksi dini usia produktif dan lansia dengan pengukuran lingkar perut, tekanan darah (obesitas, hipertensi).
Itulah 25 kompetensi dasar yang harus dimiliki kader posyandu dalam menjalankan tugasnya.(*)
